Ustadz Yahya Waloni Akui Kesalahan dan Sadar, Kini Lebih Toleransi

Ustadz Yahya Waloni Akui Kesalahan dan Sadar, Kini Lebih Toleransi – Ustadz Yahya Waloni mengakui kesalahannya selama ini dalam menggunakan gaya ceramah, terkait ujaran kebencian, terlalu besar. Kemudian Ustadz Yahya Waloni berjanji secara pribadi akan menggunakan gaya ceramah yang sama sekali berbeda.

Hal itu terungkap saat Ustadz Yahya Waloni menjadi tamu tamu di podcast Close The Door yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier pada Rabu, 16 Februari 2022.

Diketahui, sebelum masuk penjara karena diduga melakukan ujaran kebencian, Yahya Waloni pernah membuat marah sekelompok orang karena ceramahnya. Mereka geram karena ceramah Yahya Waloni disampaikan dengan sikap kasar hingga menyinggung agama lain.

Tak jarang Yahya Waloni mendapat kritikan hingga akhirnya terjerat kasus ujaran kebencian. Yahya Waloni terpaksa mendekam di penjara selama lima bulan.

Setelah keluar dari penjara dan tampil di podcast Close The Door, Yahya Waloni mengakui ucapan kasarnya adalah sebuah kesalahan.

Yahya Waloni mengaku selama di penjara terus-menerus merenung memikirkan ceramahnya. Dia juga tidak malu mengakui bahwa sebelum dia terjerat kasus ujaran kebencian, ucapannya benar-benar salah, jadi sekarang dia berusaha menjadi lebih baik.

“Saya keliru besar sekali. Saya tidak boleh begitu. Saya merenung dalam penjara,” ujar Yahya Waloni, Rabu 16 Februari 2022.

Lebih lanjut, Yahya Waloni juga menyatakan sadar dan tidak akan lagi memberikan ceramah kontroversial termasuk menyinggung agama lain.

Selain itu, Yahya Waloni kini menyadari bahwa semua agama di dunia dianggap suci. “Biar bagaimanapun segala sesuatu yang dilakukan oleh ritual agama lain itu adalah hal yang suci,” jelasnya.

Terlebih, Yahya Waloni juga mengungkapkan salah satu alasannya mampu menyadarkan dan menghadirkan sikap toleransi.

Menurutnya, banyak sikap toleran yang ditemuinya dari pemeluk agama lain selama berada di penjara. Contohnya adalah ketika seorang Kristen datang menemuinya untuk memberinya makanan. Hal inilah yang akhirnya membuat Yahya Waloni sadar bahwa ceramahnya selama ini keliru.

“Bagaimana saya tidak sadar. Di dalam penjara yang datang ke saya bawa makan orang kristen,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Yahya Waloni juga mengatakan bahwa selama di penjara, orang Kristen juga sering membantunya mencuci pakaian. Sehingga dia merasa malu dan berjanji akan lebih toleran.

“Orang kristen itu bikin cuci baju saya. Cuci baju saya,” tegasnya.

Originally posted 2022-02-17 11:36:16.