Soal Isu Omzet MS Glow Rp600 M Perbulan, Ini Kata Shandy Purnamasari

Soal Isu Omzet MS Glow Rp600 M Perbulan, Ini Kata Shandy Purnamasari – Gilang Permana alias Juragan 99 dan Shandy Purnamasari, pemilik MS Glow, membantah laporan omset skincare yang meraup untung Rp 600 miliar per bulan. Shandy pun mengaku suaminya tidak pernah membuat pernyataan tersebut.

Untuk diketahui, netizen memperdebatkan pasangan suami istri Gilang dan Shandy karena dikatakan omzet MS Glow mencapai 600 miliar rupee per bulan.

Harga produk MS Glow sendiri berkisar antara Rp50.000 hingga Rp150.000, sedangkan harga paketnya Rp300.000. Jadi jika penjualan rata-rata adalah Rp 300.000 dikalikan dengan Rp 2 juta, maka pendapatan MS Glow mencapai Rp 600.000 miliar per bulan.

Shandy kemudian menjelaskan melalui laman Instagram Story bahwa angka tersebut merupakan perhitungan asumsi, bukan angka sebenarnya yang didapat.

“Pernyataan tersebut jelas menjelaskan asumsi perhitungan, bukan pernyataan pendapatan fix. Jadi kurang tepat menurut saya jika kita jadikan acuan untuk menghakimi, kayaknya kita perlu memilah dan membaca hati-hati,” ujar Shandy seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/3).

Omzet Rp 600 miliar yang diterima MS Glow kini menjadi perbincangan hangat netizen. Shandy pun membenarkannya dan berharap itu benar. “Ya udah karena dibikin hoax 600m, kuaminkan aja jadi doa, kunfayakun,” kata Shandy.

Pengacara Juragan 99, Arman Hanis pun membenarkan bahwa berita tentang penjualan MS Glow mencapai Rp 600.000 miliar per bulan tidak benar. Ia juga mengatakan bahwa media yang memberitakan telah mengoreksinya karena telah terjadi kesalahan.

“Itu yang nulis yang ngomong begitu. Tapi sudah diklarifikasi sama Tempo diberi catatan koreksi. Berita ini mengalami perubahan judul dan sebagian isinya pada pukul 21.55 WIB, Kamis 24 Maret 2022 karena ada kekeliruan dalam pengutipan narasumber,” kata Arman Hanis membacakan koreksinya dikutip dari JawaPos.com, Jumat (25/3).

Ia mengaku saat diwawancarai media saat itu, baik dirinya maupun kliennya sama sekali tidak membahas topik nominal. Angka fantastis ini, kata dia, tidak datang dari pihaknya. “Mereka ngambil kesimpulan sendiri,” akunya.

Arman Hanis kemudian mengulangi penjelasannya kepada wartawan saat itu. Saat itu, penjualan MS Glow diklaim rata-rata 2 juta piece/produk per bulan.

“Dalam penjualan produk mereka menggunakan sistem paket yang terdiri dari 4 sampai 5 produk. Tiap produk harganya beda beda. Per paketnya seharga Rp 300 ribu. Tapi bukan dikalikan begitu hitungannya. Klien kami juga tidak pernah ngomong begitu,” jelasnya.

Dari kehebohan pemberitaan mengenai penjualan MS Glow, dikabarkan sudah mencapai Rp 600 miliar per bulan, menarik perhatian banyak pihak. Termasuk dari Direktorat Jenderal Pajak. Pengacara MS Glow menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Tidak ada masalah, kan bukan kami yang ngomong. Kalau untuk pajak itu urusan kantor pajak lah. Kan kantor pajak pasti aware juga dengan membaca ini,” katanya.

Ia juga enggan menyebutkan nominal sebenarnya penjualan MS Glow setelah sempat heboh. Karena dia merasa tidak perlu diungkap ke publik. “Untuk siapa mau disampaikan itu? Ngapain sih orang orang kepo penghasilan orang,” katanya.

Martha Tilaar Sales (MBTO), misalnya, yang sepanjang 2020 memiliki penjualan Rp 297.000 miliar atau Rp 24.750 miliar per bulan. Sedangkan Mustika Ratu (MRAT) berhasil meraih penjualan Rp 318 miliar pada 2020 atau Rp 26,4 miliar per bulan.

Originally posted 2022-03-25 15:17:27.